EVALUASI
PEMBELAJARAN
PERENCANAAN
TES FORMATIF DAN SUMATIF
DISUSUN OLEH KELOMPOK
II :
EKO
WAHYUDI 12210077
ELIZA 12210078
URVIA OKTAROSA 12210263
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN
FATAH PALEMBANG
2014
PEMBAHASAN
Perencanaan Tes Formatif dan Sumatif
Sebelum mengetahui lebih dalam
mengenai tes formatif dan sumatif, ada baiknya kita ketahui dahulu pengetian
dari perencanaan dan tes.
- Pengertian Perencanaan dan Tes
Pertama, perencanaan
berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan
harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis tujuan
serta dokumen yang lengkap , kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.[1]
Kedua, Ely
(1979), mengatakan bahwa perencanaan itu pada dasarnya adalah suatu proses dan
cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan.
Ketiga, Terry
(1993) mengungkapkan bahwa perencanaan itu pada dasarnya adalah penetapan
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan.[2]
Jadi, perencanaan adalah awal dari
semua proses suatu pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional.
Selama
ini tes merupakan alat ukur yang sering digunakan u ntuk mengukur keberhasilan
siswa mencapai kompetensi. Tes pengukur keberhasilan adalah tes yang terdiri
atas item-item yang secara langsung
mengukur tingkah laku yang harus dicapai oleh suatu proses pembelajaran.[3]
Jadi
dapat disimpulkan bahwa perencanaan perencanaan dan tes adalah awal dari semua
proses suatu pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional kemudian dilakukan tes
untuk mengukur sejauh mana pemahaman yang didapat setelah mengikuti pembelajaran.
Ada
dua macam tes yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:
- Tes Formatif
Dari arti kata form yang merupakan dasar dari istilah formatif maka evaluasi
formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa terbentuk setelah mengikuti
sesuatu program tertentu. Dalam kedudukannya seperti ini tes formatif ini dapat
juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran.[4]
Evaluasi formatif atau tes formatif
diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-test atau tes akhir proses.
Pre-test
( tes awal) program post-test (tes akhir)
Evaluasi
formatif mempunyai manfaat, baik bagi siswa, guru, maupun program itu sendiri.
Manfaat bagi siswa
a) Digunakan
untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyeluruh.
b) Merupakan
penguatan (rainforcement) bagi siswa.
Dengan demiikian maka pengetahuan itu akan bertambah membekas diingatan.
c) Usaha
perbaikan. Dengan umpan balik (feed back)
yang diperoleh setelah melakukan tes, siswa mengetahui kelemahan-kelemahannya.
d) Sebagai
diagnosis. Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa merupakan
serangkaian pengetahuan, keterampilan, atau konsep. Dengan mengetahui hasil tes
formatif, siswa dengan jelas dapat mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran
yang masih dirasakan sulit.
Manfaat
bagi guru
Dengan telah mengetahui hasil tes formatif yang
diadakan, maka guru:
a) Mengetahui
sampai mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa. Sehingga hal
ini bisa menetukan strategi yang tepat untuk digunakan guru.
b) Mengetahui
bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang
belum menjadi milik siswa. Oleh karena itu guru bisa menjelaskan hal-hal
yang belum dimengerti.
c) Dapat
meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.
Manfaat
bagi program
Setelah diadakan tes formatif maka diperoleh hasil.
Dari hasil tersebut dapat diketahui:
a) Apakah
program yang telah diberikan merupakan program yang tepat dalam arti sesuai
dengan kecakapan anak.
b) Apakah
program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan prasyarat yang belum diperhitungkan.
c) Apakah
diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan
dicapai.
d) Apakah
metode, pendekatan, dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat.
2.
Tes
Sumatif
Evaluasi sumatif atau tes sumatif
dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah
program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah, tes formatif dapat
disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat disamakan
dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester.[5]
Manfaat
tes sumatif
Ada beberapa manfaat tes sumatif, dan 3 di antaranya
yang terpenting adalah:
a) Untuk
menentukan nilai. Dalam penentuan nilai ini setiap anak dibandingkan dengan
anak-anak lain. Asumsi yang mendasari pandangan ini adalah bahwa prestasi
belajar siswa-siswa dalam sebuah kelas, akan tergambar dalam sebuah kurva
normal.
Catatan:
daerah
kurva yang diperhitungkan hanya sampai batas -3 SD dan +3 SD walaupun
masing-masing ekor dapat diperpanjang sampai tidak terhingga.
b) Untuk
menentukan seseorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima
program berikutnya. Dalam kepentingan seperti ini maka tes sumatif berfungsi
sebagai tes prediksi.
c) Untuk
mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi:
1) Orang
tua siswa
2) Pihak
bimbingan dan penyuluhan di sekolah
3) Pihak-pihak
lain apabila siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain , akan melanjutkan
belajar atau kana memasuki lapangan kerja
B.
Tes
Formatif dan Tes Sumatif dalam Praktek
Dalam pelaksanaannya di sekolah tes
formatif merupakakn ulangan harian, sedangkan tes sumatif biasa kita kenal
sebagai ulangan umum yang diadakan pada akhir semester.[6]
Jadi
dapat disimpulkan bahwa tes sumatif dilaksanakan sebagai ulangan umum, maka tes
yang dilaksanakan di akhir pokok bahasan ini dapat dipandang sabagaiu tes subsumatif atau tes unit, sedangkan ulangan itulah yang disebut tes
sumatif.
Tes
pada akhir bahasan dapat dipandang sebagai tes sumatif jika pada tiap subpokok
bahasan sudah diberikan tes formatif. Akan tetapi, tes pada akhir pokok bahasan
ini merupakan tes formatif jika dibandingkan tes akhir dari bebebreapa pokok
bahasan (yaitu pada akhir unit semester). Tegasnya, tes subsumatif dapat
dipandang sebagai tes formatif maupun sumatif.
C.
Perbandingan
antara Tes Formatif dan Tes Sumatif
Untuk memperoleh gambaran mengenai
tes formatif dan tes sumatif secara lebih mendalam. Dalam membandingkan, akan
ditinjau dari 9 aspek, yaitu: fungsi, waktu, titik berat atau tekanannya, alat
evaluasi, cara memilih tujuan yang dievaluasi, tingkat kesulitan soal-soal tes,
cara menyekor tingkat pencapaian, dan metode penuliskan hasil tes.
a)
Ditinjau
dari fungsinya
1) Tes
formatif
Sebagai umpan-balik bagi siswa, guru, maupun program
untuk menilai pelaksanaan satu unit program.
2) Tes
sumatif
Untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa telah
mengikuti suatu program, serta menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan
dengan kawannya dalam kelompok.
b)
Ditinjau
dari waktu
1) Tes
formatif
Selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui
kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-baiknya.
2) Tes
sumatif
Pada akhir unit caturwulan, semester akhir tahun,
atau akhir pendidikan.
c)
Ditinjau
dari titik berat penilaian
1) Tes
formatif
Menekankan pada tingkah laku kognitif.
2) Tes
sumatif
Pada umumnya menekankan pada tingkah laku kognitif,
tetapi adakalanya pada tingkah laku psikomotor dan kadang-kadang pada afektif.
d)
Ditinjau
dari alat evaluasi
1) Tes
formatif : tes prestasi belajar yang tersusun secara baik.
2) Tes
sumatif : tes ujian akhir.
e)
Ditinjau
dari cara memilih tujuan yang dievaluasi
1) Tes
formatif
Mengukur semua tujuan instruksional khusus.
2) Tes
sumatifd
Mengukur tujuan instruksional umum.
f)
Ditinjau
dari tingkat kesulitan tes
1) Tes
formatif : belum dapat ditentukan
2) Tes
sumatif
Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan (indeks
kesukaran) antara 0,35 sampai 0,70. Ditambah beberapa soal yang sangat mudah
dan beberapa lagi sangat sukar.
g)
Ditinjau
dari skoring (cara menyekor)
1) Tes
formatif : menggunakan standar mutlak (criterion
referenced).
2) Tes
sumatif : kebanyakan menggunakan standar relatif (norm referenced), tetapi dapat pula dipakai standar mutlak (criterion referenced).
h)
Ditinjau
dari tingkat pencapaian
Yang dimaksud dengan tingkat pencapaian adalah skor
yang harus dicapai siswa dalam setiap tes. Tinggi rendahnya tuntutan terhadap
tingkat pencapai tergantung dari fungsi dan tujuan masing-masing tes.
1) Tes
formatif
Ditinjau dari tujuan, tes formatif digunakan untuk
mengetahui apakah siswa sudah mencapai tujuan instruksional umum yang diuraikan
menjadi tujuan instruksional khusus.
2) Tes
sumatif ini dilaksanakan pada akhir program, berarti nilainya digunakan untuk
menentukan kenaikan kelas atau kelulusan. Secara terpisah, tidak ditentukan
tingkat pencapaiannya tetapi secara keseluruhan akan dikenakan suatu norma
tertentu yaitu norma kenaikan kelas atau norma kelulusan.
i)
Ditinjau
dari cara pencatatan hasil
1) Tes
formatif : prestasi tiap siswa dilaporkan dalam bentuk catatan berhasil atau
gagal dalam mengusasi suatu tugas.
2) Tes
sumatif : keseluruhan skor atau sebagian skor dari tujuan-tujuan yang dicapai.
Scawia
B. Anderson membedakan tes menurut
dimensilimensiseperti dibawah ini:
1) Tes
ditinjau dari unsur kegiatan dapat
dibedakan atas: tes pengukur proses dan tes pengukur hasil.
2) Tes
ditinjau dari tujuan penggunaan hasil,
dibedakan atas: tes formatif, tes subsumatif, dan tes sumatif.
3) Tes
ditinjau dari konstruksi yang diukur,
dibedakan atas: tes kepribadian, tes bakat, tes kemampuan, tes minat, perhatian
dan sikap.
4) Tes
ditinjau dari isi atau bidang studi,
dibedakan atas: tes matematika, sejarah, IPA, olahraga, keterampilan dan
sebagainya.
5) Tes
ditinjau dari lingkup materi yang
diungkap, dibedakan atas: tes pencapaian dan tes penelusuran.
KESIMPULAN
Perencanaan tes adalah awal dari semua proses suatu
pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional kemudian dilakukan tes untuk mengukur
sejauh mana pemahaman yang didapat setelah mengikuti pembelajaran.
Evaluasi formatif atau tes formatif diberikan pada
akhir setiap program. Tes ini merupakan post-test
atau tes akhir proses.
Dan terkahir, Evaluasi sumatif atau
tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau
sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah, tes formatif
dapat disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat
disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir
semester.
DAFTAR
PUSTAKA
Suharsimi
Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan
(Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.2002.
Wina
Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenadanmedia Group. 2008.
[1] Wina Sanjaya. Perencanaan
dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadanmedia Group. 2008.
Hlm 23
[3] Ibid. Hlm. 232
[4] Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi
Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.2002. hlm 36
[5]
Ibid. Hlm. 37-43
[6]
Ibid. Hlm. 44-48
Tidak ada komentar:
Posting Komentar