Senin, 13 Oktober 2014

Evaluasi Pendidikan Semester V


EVALUASI PEMBELAJARAN
PERENCANAAN TES FORMATIF DAN SUMATIF



DISUSUN OLEH KELOMPOK II :
EKO WAHYUDI 12210077
ELIZA        12210078
URVIA OKTAROSA    12210263

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH dan KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2014





PEMBAHASAN
Perencanaan Tes Formatif dan Sumatif
            Sebelum mengetahui lebih dalam mengenai tes formatif dan sumatif, ada baiknya kita ketahui dahulu pengetian dari perencanaan dan tes.
  1. Pengertian Perencanaan dan Tes
Pertama, perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis tujuan serta dokumen yang lengkap , kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.[1]
Kedua, Ely (1979), mengatakan bahwa perencanaan itu pada dasarnya adalah suatu proses dan cara berpikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan.
Ketiga, Terry (1993) mengungkapkan bahwa perencanaan itu pada dasarnya adalah penetapan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.[2]
            Jadi, perencanaan adalah awal dari semua proses suatu pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional.
Selama ini tes merupakan alat ukur yang sering digunakan u ntuk mengukur keberhasilan siswa mencapai kompetensi. Tes pengukur keberhasilan adalah tes yang terdiri atas item-item  yang secara langsung mengukur tingkah laku yang harus dicapai oleh suatu proses pembelajaran.[3]
Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan perencanaan dan tes adalah awal dari semua proses suatu pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional kemudian dilakukan tes untuk mengukur sejauh mana pemahaman yang didapat setelah mengikuti pembelajaran.

Ada dua macam tes yang akan dibahas pada makalah ini yaitu:
  1. Tes Formatif
            Dari arti kata form yang merupakan dasar dari istilah formatif maka evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Dalam kedudukannya seperti ini tes formatif ini dapat juga dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran.[4]
            Evaluasi formatif atau tes formatif diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-test atau tes akhir proses.
Pre-test ( tes awal)                              program                     post-test (tes akhir)
Evaluasi formatif mempunyai manfaat, baik bagi siswa, guru, maupun program itu sendiri.
Manfaat bagi siswa
a)      Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan program secara menyeluruh.
b)      Merupakan penguatan (rainforcement) bagi siswa. Dengan demiikian maka pengetahuan itu akan bertambah membekas diingatan.
c)      Usaha perbaikan. Dengan umpan balik (feed back) yang diperoleh setelah melakukan tes, siswa mengetahui kelemahan-kelemahannya.
d)     Sebagai diagnosis. Bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa merupakan serangkaian pengetahuan, keterampilan, atau konsep. Dengan mengetahui hasil tes formatif, siswa dengan jelas dapat mengetahui bagian mana dari bahan pelajaran yang masih dirasakan sulit.

Manfaat bagi guru
Dengan telah mengetahui hasil tes formatif yang diadakan, maka guru:
a)      Mengetahui sampai mana bahan yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa. Sehingga hal ini bisa menetukan strategi yang tepat untuk digunakan guru.
b)      Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang  belum menjadi milik siswa. Oleh karena itu guru bisa menjelaskan hal-hal yang belum dimengerti.
c)      Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.

Manfaat bagi program
Setelah diadakan tes formatif maka diperoleh hasil. Dari hasil tersebut dapat diketahui:
a)      Apakah program yang telah diberikan merupakan program yang tepat dalam arti sesuai dengan kecakapan anak.
b)      Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan prasyarat yang belum diperhitungkan.
c)      Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai.
d)     Apakah metode, pendekatan, dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat.

2.      Tes Sumatif
Evaluasi sumatif atau tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah, tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester.[5]

Manfaat tes sumatif
Ada beberapa manfaat tes sumatif, dan 3 di antaranya yang terpenting adalah:
a)      Untuk menentukan nilai. Dalam penentuan nilai ini setiap anak dibandingkan dengan anak-anak lain. Asumsi yang mendasari pandangan ini adalah bahwa prestasi belajar siswa-siswa dalam sebuah kelas, akan tergambar dalam sebuah kurva normal.
Catatan: daerah kurva yang diperhitungkan hanya sampai batas -3 SD dan +3 SD walaupun masing-masing ekor dapat diperpanjang sampai tidak terhingga.
b)      Untuk menentukan seseorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam menerima program berikutnya. Dalam kepentingan seperti ini maka tes sumatif berfungsi sebagai tes prediksi.
c)      Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi:
1)      Orang tua siswa
2)      Pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah
3)      Pihak-pihak lain apabila siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain , akan melanjutkan belajar atau kana memasuki lapangan kerja
B.     Tes Formatif dan Tes Sumatif dalam Praktek
Dalam pelaksanaannya di sekolah tes formatif merupakakn ulangan harian, sedangkan tes sumatif biasa kita kenal sebagai ulangan umum yang diadakan pada akhir semester.[6]
            Jadi dapat disimpulkan bahwa tes sumatif dilaksanakan sebagai ulangan umum, maka tes yang dilaksanakan di akhir pokok bahasan ini dapat dipandang  sabagaiu tes subsumatif atau tes unit, sedangkan ulangan itulah yang disebut tes sumatif.
            Tes pada akhir bahasan dapat dipandang sebagai tes sumatif jika pada tiap subpokok bahasan sudah diberikan tes formatif. Akan tetapi, tes pada akhir pokok bahasan ini merupakan tes formatif jika dibandingkan tes akhir dari bebebreapa pokok bahasan (yaitu pada akhir unit semester). Tegasnya, tes subsumatif dapat dipandang sebagai tes formatif maupun sumatif.

C.    Perbandingan antara Tes Formatif dan Tes Sumatif
Untuk memperoleh gambaran mengenai tes formatif dan tes sumatif secara lebih mendalam. Dalam membandingkan, akan ditinjau dari 9 aspek, yaitu: fungsi, waktu, titik berat atau tekanannya, alat evaluasi, cara memilih tujuan yang dievaluasi, tingkat kesulitan soal-soal tes, cara menyekor tingkat pencapaian, dan metode penuliskan hasil tes.
a)      Ditinjau dari fungsinya
1)      Tes formatif
Sebagai umpan-balik bagi siswa, guru, maupun program untuk menilai pelaksanaan satu unit program.
2)      Tes sumatif
Untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa telah mengikuti suatu program, serta menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kawannya dalam kelompok.
b)      Ditinjau dari waktu
1)      Tes formatif
Selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-baiknya.
2)      Tes sumatif
Pada akhir unit caturwulan, semester akhir tahun, atau akhir pendidikan.
c)      Ditinjau dari titik berat penilaian
1)      Tes formatif
Menekankan pada tingkah laku kognitif.
2)      Tes sumatif
Pada umumnya menekankan pada tingkah laku kognitif, tetapi adakalanya pada tingkah laku psikomotor dan kadang-kadang pada afektif.
d)      Ditinjau dari alat evaluasi
1)      Tes formatif : tes prestasi belajar yang tersusun secara baik.
2)      Tes sumatif : tes ujian akhir.
e)      Ditinjau dari cara memilih tujuan yang dievaluasi
1)      Tes formatif
Mengukur semua tujuan instruksional khusus.
2)      Tes sumatifd
Mengukur tujuan instruksional umum.
f)        Ditinjau dari tingkat kesulitan tes
1)      Tes formatif : belum dapat ditentukan
2)      Tes sumatif
Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan (indeks kesukaran) antara 0,35 sampai 0,70. Ditambah beberapa soal yang sangat mudah dan beberapa lagi sangat sukar.
g)      Ditinjau dari skoring (cara menyekor)
1)      Tes formatif : menggunakan standar mutlak (criterion referenced).
2)      Tes sumatif : kebanyakan menggunakan standar relatif (norm referenced), tetapi dapat pula dipakai standar mutlak (criterion referenced).
h)      Ditinjau dari tingkat pencapaian
Yang dimaksud dengan tingkat pencapaian adalah skor yang harus dicapai siswa dalam setiap tes. Tinggi rendahnya tuntutan terhadap tingkat pencapai tergantung dari fungsi dan tujuan masing-masing tes.



1)      Tes formatif
Ditinjau dari tujuan, tes formatif digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mencapai tujuan instruksional umum yang diuraikan menjadi tujuan instruksional khusus.
2)      Tes sumatif ini dilaksanakan pada akhir program, berarti nilainya digunakan untuk menentukan kenaikan kelas atau kelulusan. Secara terpisah, tidak ditentukan tingkat pencapaiannya tetapi secara keseluruhan akan dikenakan suatu norma tertentu yaitu norma kenaikan kelas atau norma kelulusan.
i)        Ditinjau dari cara pencatatan hasil
1)      Tes formatif : prestasi tiap siswa dilaporkan dalam bentuk catatan berhasil atau gagal dalam mengusasi suatu tugas.
2)      Tes sumatif : keseluruhan skor atau sebagian skor dari tujuan-tujuan yang dicapai.

Scawia B. Anderson membedakan tes menurut dimensilimensiseperti dibawah ini:
1)      Tes ditinjau dari unsur kegiatan dapat dibedakan atas: tes pengukur proses dan tes pengukur hasil.
2)      Tes ditinjau dari tujuan penggunaan hasil, dibedakan atas: tes formatif, tes subsumatif, dan tes sumatif.
3)      Tes ditinjau dari konstruksi yang diukur, dibedakan atas: tes kepribadian, tes bakat, tes kemampuan, tes minat, perhatian dan  sikap.
4)      Tes ditinjau dari isi atau bidang studi, dibedakan atas: tes matematika, sejarah, IPA, olahraga, keterampilan dan sebagainya.
5)      Tes ditinjau dari lingkup materi yang diungkap, dibedakan atas: tes pencapaian dan tes penelusuran.

KESIMPULAN

Perencanaan tes adalah awal dari semua proses suatu pelaksanaan kegiatan yang bersifat rasional kemudian dilakukan tes untuk mengukur sejauh mana pemahaman yang didapat setelah mengikuti pembelajaran.
Evaluasi formatif atau tes formatif diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-test atau tes akhir proses.
Dan terkahir, Evaluasi sumatif atau tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Dalam pengalaman di sekolah, tes formatif dapat disamakan dengan ulangan harian, sedangkan tes sumatif ini dapat disamakan dengan ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada tiap akhir semester.

DAFTAR PUSTAKA

Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.2002.
Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:                                                       Kencana Prenadanmedia Group. 2008.


[1] Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenadanmedia Group. 2008. Hlm 23
[2]Ibid. Hlm. 25-27
[3] Ibid. Hlm. 232
[4] Suharsimi Arikunto. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.2002. hlm 36
[5] Ibid. Hlm. 37-43
[6] Ibid. Hlm. 44-48
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar